Aceh Barat – Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan serta menjaga stabilitas harga hasil pertanian, Polres Aceh Barat melalui Polsek Woyla Timur melaksanakan kegiatan monitoring penyerapan jagung pipil kering oleh Bulog Cabang Meulaboh dari kelompok tani Gunong Sari, Gampong Gunong Panyang, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Gudang Bulog Cabang Meulaboh, Gampong Kampung Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, turut dihadiri oleh anggota Tipidter Sat Reskrim Polres Aceh Barat, Kapolsek Woyla Timur IPTU Mizzuar, Kasium Polsek Woyla Timur, Kepala Gudang Bulog Aceh Barat, serta staf Bulog Cabang Meulaboh.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergitas Polri bersama pemerintah dalam menjaga rantai pasok pangan serta memastikan harga hasil panen petani tetap stabil.
“Monitoring yang dilakukan ini bertujuan memastikan proses penyerapan jagung oleh Bulog berjalan secara transparan, adil, dan tepat sasaran. Polri hadir di lapangan bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendamping petani agar hasil panen mereka terserap dengan harga yang layak dan tidak merugikan,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut, AKBP Yhogi menjelaskan bahwa pengawasan terhadap kegiatan penyerapan hasil pertanian berperan penting dalam mencegah potensi kecurangan, seperti penimbunan atau permainan harga oleh pihak tertentu. “Kami ingin memastikan seluruh proses berjalan sesuai dengan ketentuan pemerintah, sehingga kesejahteraan petani dapat terjaga,” tambahnya.
Dari hasil kegiatan, diketahui bahwa jumlah jagung pipil kering yang diserap dan masuk ke Gudang Bulog Cabang Meulaboh sebanyak 600 kilogram, dengan kadar air rata-rata 13,36 persen dan kadar aflatoksin 15 PPB. Harga pembelian yang ditetapkan Bulog sebesar Rp6.400 per kilogram, sementara total akumulasi serapan jagung oleh Bulog Cabang Meulaboh hingga saat ini telah mencapai 8.450 kilogram.
Kapolres menegaskan bahwa langkah ini bukan hanya tentang pengawasan distribusi pangan, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan ekonomi produktif.
“Pendampingan yang dilakukan Polri di sektor pangan merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah. Ketika hasil panen petani terserap dengan baik dan harga tetap stabil, maka ekonomi masyarakat pun ikut tumbuh. Hal ini sejalan dengan misi Polri Presisi yang humanis, responsif, dan proaktif dalam mendukung pembangunan nasional,” ungkap AKBP Yhogi.
Ia juga menambahkan bahwa Polres Aceh Barat akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Bulog, untuk memantau perkembangan harga serta ketersediaan bahan pokok di tingkat masyarakat. Polri juga siap memberikan pengamanan dan pengawasan terhadap jalannya kegiatan distribusi agar tetap aman, tertib, dan kondusif.
“Polri tidak hanya hadir dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam mendukung ketahanan dan kemandirian pangan daerah. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya para petani,” tutup Kapolres.
Kegiatan monitoring berjalan aman, lancar, dan mendapat apresiasi dari kelompok tani Gunong Sari yang merasa terbantu dengan adanya dukungan dari Polri dan Bulog dalam menjaga keberlangsungan usaha tani mereka.










































