Musrembangdes dan Rembuk Stunting Digelar di Gampong Ulee Pulo, Woyla Barat

Musrembangdes dan Rembuk Stunting Digelar di Gampong Ulee Pulo, Woyla Barat

6
0
SHARE

Aceh Barat – Pemerintah Gampong Ulee Pulo, Kecamatan Woyla Barat, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) Tahun Anggaran 2026 yang dirangkaikan dengan Rembuk Stunting, Kamis (20/11/2025), di kantor desa setempat. Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan dihadiri oleh unsur pemerintahan, tenaga kesehatan, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat.

Acara tersebut turut dihadiri Camat Woyla Barat, Kapolsek Woyla Barat, Danramil 10 Woyla Barat, Kepala Puskesmas Woyla Barat beserta staf gizi, pendamping kecamatan dan desa, Keuchik dan perangkat gampong, kader Posyandu, dan tokoh masyarakat Ulee Pulo. Forum ini menjadi bagian dari agenda tahunan yang memetakan kebutuhan pembangunan desa sekaligus membahas langkah percepatan penurunan stunting.

Pada kesempatan ini, Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Woyla Barat Iptu Munandar, S.H., menyampaikan bahwa pencegahan stunting merupakan program prioritas nasional yang menuntut kolaborasi seluruh unsur terkait. Ia menegaskan bahwa pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting harus dilakukan secara berkelanjutan agar intervensi gizi dan layanan kesehatan berjalan optimal.

Dalam forum tersebut turut dibahas sejumlah poin, antara lain pemenuhan gizi ibu hamil, bayi, dan balita; pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan dan peningkatan layanan kesehatan; serta perkuatan sinergi lintas sektor antara pemerintah gampong, Puskesmas, pendamping desa, TNI–Polri, dan tokoh masyarakat. Peserta juga sepakat meningkatkan pengawasan, pendampingan, dan pemantauan langsung kepada keluarga sasaran.

Bhabinkamtibmas Polsek Woyla Barat pada kesempatan itu memberikan imbauan agar masyarakat aktif berperan dalam mendukung program kesehatan keluarga serta menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.

Menurut Kapolsek, isu stunting di tingkat desa merupakan persoalan strategis yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia. Edukasi terkait pola asuh dan gizi seimbang disebut masih perlu ditingkatkan. Pengawasan aparat juga diperlukan agar penggunaan Dana Desa berjalan transparan dan tepat sasaran.

Ia menambahkan, jika sinergi lintas sektor terus diperkuat, angka stunting di wilayah tersebut diperkirakan dapat menurun dalam 1–3 tahun ke depan. Namun tanpa pendampingan berkelanjutan, risiko stagnasi maupun peningkatan kasus tetap dapat terjadi, terutama pada keluarga kurang mampu.

Kegiatan berjalan aman dan lancar hingga selesai.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY