Meulaboh – Polres Aceh Barat menggelar simulasi pengamanan pilkada yang tersebut berlangsung di ruas Jalan Merdeka, Gampong Suak Indrapuri, Meulaboh. Kamis (24/11/2016).
Kegiatan ini terjadi dalam simulasi pengamanan pilkada Aceh Barat yang dihadiri oleh Forkompimda setempat, serta masing-masing pasangan calon yang bertarung dalam pesta demokrasi di wilayah itu.
Pada kegiatan tersebut ada empat simulasi yang dilakukan diantaranya, pengamanan pasangan calon Pikada, pengamanan TPS, pengamanan penetapan hasil Pilkada serta pengamanan kota atau di sebut dengan sispam kota.
Tampak massa yang diasumsikan sebagai penyulut kerusuhan berkumpul dan mendengarkan orasi di depan Kantor KIP dan selanjutnya diajak bernegosiasi. Namun, lantaran tidak mendapat kata sepakat, massa mulai bergerak menuju kantor KIP ,sementara petugas dan polisi sigap menghadang dan merapatkan barisan.
Tim negosiator dari personel Polres berusaha meredam emosi massa melalui pengeras suara dari mobil komando. Situasi yang menegangkan tersebut akhirnya berujung ricuh.Massa mulai berbuat rusuh dengan melempari aparat. Bentrok pun tidak terhindarkan.
Ledakan gas air mata dan siraman air dari mobil water canon milik Polres Aceh Barat, berhasil membubarkan aksi anarkis ratusan pengunjuk rasa yang tak menerima hasil pelaksanaan Pilkada di kabupaten setempat.
Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho, SIK mengatakan dengan menyaksikan simulasi tersebut menjelaskan, kegiatan pelatihan pengendalian masyarakat (dalmas) itu dilaksanakan dalam rangka pra operasi Mantap Praja untuk persiapan pengamanan tahapan Pilkada Aceh Barat 2017.
“Kejadian ini merupakan bagian dari simulasi pengamanan pilkada. Secara keseluruhan simulasi ini berjalan lancar. pihaknya berharap tidak ada kejadian serupa dalam pilkada nanti,” tambah AKBP Teguh.
Aksi yang diperagakan oleh 320 personel Polres Aceh Barat ini menarik perhatian masyarakat serta hadirin yang hadir. (ira)