Meulaboh – Upaya menjaga stabilitas harga sekaligus melindungi petani terus dilakukan Polres Aceh Barat. Hal ini terlihat dalam kegiatan monitoring penyerapan jagung oleh Bulog Cabang Meulaboh di Gudang Bulog Desa Kampung Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, Rabu (26/11/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen Polres dalam mengawal kebijakan pemerintah terkait ketahanan pangan, khususnya sektor pertanian jagung yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian masyarakat.
Pengawasan dilakukan bersama personel Tipidter Satreskrim Polres Aceh Barat, Dinas Pertanian Aceh Barat, Kepala Gudang Bulog Meulaboh, serta sejumlah staf teknis Bulog. Penyerapan kali ini datang dari Kelompok Tani Pandan Jaya, Gampong Suak Pandan, Kecamatan Samatiga, yang merupakan salah satu kelompok binaan Polres Aceh Barat dalam program peningkatan produktivitas pertanian dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam proses pemeriksaan, jagung yang diserahkan menunjukkan kualitas yang sesuai
standar. Hasil pengujian mencatat kadar air rata-rata 13,93 persen dan aflatoksin 19 ppb, angka yang masih berada dalam batas toleransi Bulog untuk pembelian komoditas jagung. Sebanyak 150 kilogram jagung diserap dalam tahap ini dengan harga Rp6.400 per kilogram, yang dinilai cukup kompetitif dan membantu petani menjaga keberlanjutan ekonomi mereka, terutama di tengah fluktuasi harga pasar.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kabag SDM AKP Suprianto, S.Sos., menegaskan bahwa pengawasan tersebut bukan hanya sebatas pendampingan administratif, tetapi bagian dari upaya nyata memastikan proses penyerapan berjalan transparan, fair, dan berpihak pada petani. Ia menekankan bahwa Polres Aceh Barat akan terus hadir untuk mencegah adanya permainan harga, kecurangan kualitas, maupun tindakan yang dapat merugikan petani kecil.
Menurut AKP Suprianto, pendampingan terhadap kelompok tani merupakan langkah strategis kepolisian dalam mendukung penguatan ketahanan pangan daerah. Selain berfungsi menjaga keamanan, Polres Aceh Barat juga mengambil peran memastikan komoditas hasil pertanian masyarakat tidak terhambat dalam rantai distribusi, sehingga petani dapat merasakan nilai ekonomi yang setimpal dari hasil panen mereka.
Ia juga menyampaikan bahwa monitoring rutin ke gudang Bulog akan terus dilaksanakan sebagai bagian dari sinergi lintas lembaga, memastikan bahwa setiap penyerapan komoditas berjalan sesuai ketentuan pemerintah. “Kami ingin memastikan seluruh proses berlangsung jujur dan terukur, mulai dari uji kualitas hingga penetapan harga. Ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Sejauh ini, total serapan jagung oleh Bulog Cabang Meulaboh telah mencapai 9.500 kilogram. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan kelompok tani terhadap Bulog sekaligus memastikan kesediaan pasokan pangan tetap terjaga di tingkat daerah. Dengan keterlibatan Polres dalam pengawasan, harapannya pola kemitraan antara petani, pemerintah, dan Bulog dapat terus berjalan kuat dan saling menguntungkan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga mencerminkan peran aktif Polres Aceh Barat dalam mendukung program pemerintah mengendalikan inflasi, terutama menjelang akhir tahun ketika kebutuhan pokok mengalami peningkatan permintaan. Monitoring yang ketat dan terstruktur diharapkan mampu menciptakan tata niaga pangan yang stabil, sehingga masyarakat mendapatkan harga yang wajar sementara petani tetap memperoleh keuntungan yang layak.










































